gutten Abend blogiee
mimpi, pemimpi atau apalah itu..
saya selalu bermimpi bahwa dengan sebuah tulisan saya bisa ubah hidup saya, atau bahkan dunia..
menulis bukan hal mudah,
bagi saya tentunya...
kali ini ptongan mimpi itu mau saya share buat blogieee semua,
alasannya sederhana, karena saya tidak mau menyimpan sendiri apa yang bisa saya bagi..
tulisan ini saya tulis untuk mengikuti lomba artikel inspiratif di universitas muhammadiyah malang,
cuma bekal pe de dan niat...
ngirimnya aja hampir telattt
saingannya 370 naskah dari seluruh pelosok tanah air,
itu semua karena GRATISSSS..
jadi g usah heran kalo banyak saingannya...
selamat membaca
“Seorang Guru itu Bernama Penanam”
Ketika malam masih mulai menguap
melalui jendela-jendela ruang kelas yang tidak berpenghuni, ribuan langkah
kecil dari kaki-kaki kecil yang haus akan ilmu pengetahuan mulai merapatkan
diri. Semakin matahari pagi menampakkan diri, semakin banyak yang berdatangan
untuk memenuhi singgahsananya dalam mendapatkan pedidikan. Dengan semangat pagi
yang baru saja mereka kobarkan, dengan setia mereka menikmati sendok demi
sendok ilmu yang disuapkan. Satu harapan yang telah mereka gantungkan
tinggi-tinggi, kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan, merupakan pondasi penting
bagi suatu negara terutama bagi negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia. Dengan pendidikan, kualitas sumberdaya manusia akan meningkat. Kesejahteraan
masyarakat pun juga ikut meningkat dan secara perlahan, angka kemiskinan dan
pengangguran akan semakin berkurang. Pendidikan akan membentuk karakteristik
seseorang menjadi lebih terdidik dan santun. Selain itu, dengan pendidikan seseorang
akan memiliki kedudukan dalam masyarakat dan seseorang mampu bersaing dalam
dunia pekerjaan. Sehingga, peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan bagi
seluruh rakyat Indonesia setidaknya harus menjadi langkah awal untuk mewujudkan
cita-cita pembangunan bangsa. Tujuannya, agar bangsa ini kelak memiliki
generasi yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Berbicara mengenai pendidikan, tidak
bisa terlepas dari peran seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang demi
generasi penerus negeri ini. Guru, merupakan sosok dibalik kesuksesan semua
orang yang ada di negeri ini tanpa terkecuali, termasuk kesuksesan orang-orang
yang berkuasa dan menjalankan pemerintahan di negeri ini meski seorang presiden
sekalipun. Guru adalah seorang pahlawan yang berjuang untuk memberantas
kebodohan dan menghapus buta aksara di negeri ini. Mereka bukan dari golongan
angkatan bersenjata yang dibekali senjata laras panjang dan menjaga perbatasan.
Mereka adalah manusia-manusia yang mengubah “tidak bisa” menjadi “bisa”
mengubah “tidak mungkin” menjadi “mungkin”. Merekalah yang mendidik generasi
muda bangsa ini, mempersiapkan bibit-bibit unggul untuk masa depan negeri ini.
Peran seorang guru sangatlah penting
dalam membentuk karakteristik generasi muda. Kualitas seorang guru juga akan
menentukan kualitas dari anak didiknya. Ketika kelak saya menjadi seorang guru
profesional, satu hal yang akan saya tanamkan dalam setiap diri yang menjadi
anak didik saya. Yaitu, menanamkan jiwa kebangsaan sejak dini. Kenyataannya saat
ini, jiwa kebangsaan generasi muda Indonesia semakin memudar. Sehingga perlu
adanya campur tangan seorang guru sebagai pendidik untuk menebalkan kembali
jiwa kebangsaan dari anak muda saat ini. Mengingat guru merupakan orang tua
kedua bagi seorang murid dalam mendapatkan pendidikan dan sekolah merupakan
rumah kedua mereka, karena lebih dari lima jam dalam sehari seorang pelajar
akan menghabiskan waktunya untuk belajar di sekolah. Sehingga penanaman jiwa
kebangsaan bagi setiap generasi muda oleh seorang guru sangatlah penting
dilakukan, guna menentukan akan dibawa kemana negeri ini kelak. Meskipun
penanaman jiwa kebangsaan pada anak muda saat ini tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Besarnya pengaruh globalisasi dikalangan anak muda merupakan
satu penyebab besar pudarnya jiwa kebangsaan. Melalui sejarah perjuangan para
pendahulu kita, seorang guru bisa menanamkan jiwa kebangsaan pada anak
didiknya. Perjuangan mempertahankan kedaulatan negeri ini dari Belanda selama
350 tahun, setidaknya bisa menjadi contoh seberapa besar perjuangan para
pendahulu kita yang secara turun temurun hidup dalam keadaan terjajah dan
secara turun temurun pula mereka mempertahankan negerinya. Hingga akhirnya pada
tahun 1945 negeri ini mengumumkan kemerdekaannya.
Dengan meneladani sepenggal sejarah
dari negeri ini, bukankah tugas kita hanya mempertahankan yang telah
diperjuangkan berabad-abad lalu? Dengan meneladani dan merenungkan perjuangan
yang telah dilakukan oleh leluhur kita, sebagai seorang guru yang menanamkan
jiwa kebangsaan setidaknya rasa cinta tanah air bisa ditumbuhkan melalui
pendekatan-pendekatan pada dunia generasi muda saat ini. Melalui berbagai
metode pendekatan yang sesuai dengan dunia anak muda jaman sekarang, jiwa
kebangsaan itu bisa ditanamakan. Sehingga pada saatnya nanti akan tumbuh generasi-generasi
bangsa yang sadar akan cinta kepada tanah air mereka, tanah air yang telah memberikan
kehidupan serta telah membesarkan mereka. Ketika pada saatnya nanti calon generasi
bangsa ini tumbuh menjadi seorang pemimpin, menjadi penggerak roda kehidupan
bangsa, mereka akan dengan sepenuh hati bersedia mengabdikan dirinya untuk
bangsanya. Meskipun mereka berada diujung dunia manapun dan dengan cara apapun
itu. Sebagai pewaris, mereka bersedia untuk kembali dalam pelukan ibu pertiwi,
membantu membangun negerinya serta mempertahankan warisan yang telah diberikan
kepadanya. Sehingga, secara perlahan sebagai seorang pendidik saya akan menuai
pemimpin-pemimpin yang benar-benar mengabdikan diri kepada bangsanya. Bukan
pemimpin-pemimpin yang semata mata hanya mencari popularitas atas jabatannya.
Dan pada akhirnya sebagai seorang
guru, terkadang memang harus berada di barisan paling depan demi memberikan
contoh kepada anak didiknya, namun tidak jarang juga mereka berada di barisan belakang
untuk mendorong anak didiknya menggapai cita-cita yang diimpikan, atau mungkin
malah berjalan beriringan dengan anak didiknya dan berperan sebagai teman
bertukar pikiran yang baik. Mungkin seorang guru tidak memiliki tanda jasa
apapun, namun seorang guru mampu melakukan perubahan pada suatu bangsa hanya
dengan menanamkan bibit-bibit karakter pada setiap calon generasi bangsa.
Mungkin juga, hanya ini yang bisa saya persembahkan kepada negeri yang setiap
tetes airnya menghentikan dahaga, setiap hembusan anginnya mengijinkan saya
untuk bernafas dan setiap jengkal tanahnya menumbuhkan sumber energi.
mungkin tidak seberapa, tapi paling tidak saya sudah berusaha...
menulis memang bukan hal baru bagi saya, tapi saya masih tergolong amatiran dalam hal ini..
terutama pemadatan ide,
masih amburadul...
Indonesia punya jutaan rakyat yang bisa menulis, menuangkan jutaan ide dalam selembar kertas..
saya hanya satu dari sekian yang sedikit beruntung karena punya minat menulis..
meskipun tulisan saya belum sepenuhnya bisa diakui..
dalam lomba ini, TUHAN belum ngasih ijin buat jadi yang terbaik.. TUHAN masih mau melihat seberapa tangguh mental saya untuk menghadapi rintanganNYA..
jadi...
I NEVER GIVE UP TO TRY AGAIN...
I have next more big project until December this year,,,
GO.....GO......GO......