Friday 11 May 2012

sepotong MIMPI..


gutten Abend blogiee
mimpi, pemimpi atau apalah itu..
saya selalu bermimpi bahwa dengan sebuah tulisan saya bisa ubah hidup saya, atau bahkan dunia..
menulis bukan hal mudah,
bagi saya tentunya... 
kali ini ptongan mimpi itu mau saya share buat blogieee semua,
alasannya sederhana, karena saya tidak mau menyimpan sendiri apa yang bisa saya bagi..
tulisan ini saya tulis untuk mengikuti lomba artikel inspiratif di universitas muhammadiyah malang,
cuma bekal pe de dan niat...
ngirimnya aja hampir telattt
saingannya 370 naskah dari seluruh pelosok tanah air,
itu semua karena GRATISSSS..
jadi g usah heran kalo banyak saingannya...
selamat membaca YoYo & CiCi emoticon

Seorang Guru itu Bernama Penanam
            Ketika malam masih mulai menguap melalui jendela-jendela ruang kelas yang tidak berpenghuni, ribuan langkah kecil dari kaki-kaki kecil yang haus akan ilmu pengetahuan mulai merapatkan diri. Semakin matahari pagi menampakkan diri, semakin banyak yang berdatangan untuk memenuhi singgahsananya dalam mendapatkan pedidikan. Dengan semangat pagi yang baru saja mereka kobarkan, dengan setia mereka menikmati sendok demi sendok ilmu yang disuapkan. Satu harapan yang telah mereka gantungkan tinggi-tinggi, kehidupan yang lebih baik.
            Pendidikan, merupakan pondasi penting bagi suatu negara terutama bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Dengan pendidikan, kualitas sumberdaya manusia akan meningkat. Kesejahteraan masyarakat pun juga ikut meningkat dan secara perlahan, angka kemiskinan dan pengangguran akan semakin berkurang. Pendidikan akan membentuk karakteristik seseorang menjadi lebih terdidik dan santun. Selain itu, dengan pendidikan seseorang akan memiliki kedudukan dalam masyarakat dan seseorang mampu bersaing dalam dunia pekerjaan. Sehingga, peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia setidaknya harus menjadi langkah awal untuk mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa. Tujuannya, agar bangsa ini kelak memiliki generasi yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
            Berbicara mengenai pendidikan, tidak bisa terlepas dari peran seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang demi generasi penerus negeri ini. Guru, merupakan sosok dibalik kesuksesan semua orang yang ada di negeri ini tanpa terkecuali, termasuk kesuksesan orang-orang yang berkuasa dan menjalankan pemerintahan di negeri ini meski seorang presiden sekalipun. Guru adalah seorang pahlawan yang berjuang untuk memberantas kebodohan dan menghapus buta aksara di negeri ini. Mereka bukan dari golongan angkatan bersenjata yang dibekali senjata laras panjang dan menjaga perbatasan. Mereka adalah manusia-manusia yang mengubah “tidak bisa” menjadi “bisa” mengubah “tidak mungkin” menjadi “mungkin”. Merekalah yang mendidik generasi muda bangsa ini, mempersiapkan bibit-bibit unggul untuk masa depan negeri ini.
            Peran seorang guru sangatlah penting dalam membentuk karakteristik generasi muda. Kualitas seorang guru juga akan menentukan kualitas dari anak didiknya. Ketika kelak saya menjadi seorang guru profesional, satu hal yang akan saya tanamkan dalam setiap diri yang menjadi anak didik saya. Yaitu, menanamkan jiwa kebangsaan sejak dini. Kenyataannya saat ini, jiwa kebangsaan generasi muda Indonesia semakin memudar. Sehingga perlu adanya campur tangan seorang guru sebagai pendidik untuk menebalkan kembali jiwa kebangsaan dari anak muda saat ini. Mengingat guru merupakan orang tua kedua bagi seorang murid dalam mendapatkan pendidikan dan sekolah merupakan rumah kedua mereka, karena lebih dari lima jam dalam sehari seorang pelajar akan menghabiskan waktunya untuk belajar di sekolah. Sehingga penanaman jiwa kebangsaan bagi setiap generasi muda oleh seorang guru sangatlah penting dilakukan, guna menentukan akan dibawa kemana negeri ini kelak. Meskipun penanaman jiwa kebangsaan pada anak muda saat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Besarnya pengaruh globalisasi dikalangan anak muda merupakan satu penyebab besar pudarnya jiwa kebangsaan. Melalui sejarah perjuangan para pendahulu kita, seorang guru bisa menanamkan jiwa kebangsaan pada anak didiknya. Perjuangan mempertahankan kedaulatan negeri ini dari Belanda selama 350 tahun, setidaknya bisa menjadi contoh seberapa besar perjuangan para pendahulu kita yang secara turun temurun hidup dalam keadaan terjajah dan secara turun temurun pula mereka mempertahankan negerinya. Hingga akhirnya pada tahun 1945 negeri ini mengumumkan kemerdekaannya.
            Dengan meneladani sepenggal sejarah dari negeri ini, bukankah tugas kita hanya mempertahankan yang telah diperjuangkan berabad-abad lalu? Dengan meneladani dan merenungkan perjuangan yang telah dilakukan oleh leluhur kita, sebagai seorang guru yang menanamkan jiwa kebangsaan setidaknya rasa cinta tanah air bisa ditumbuhkan melalui pendekatan-pendekatan pada dunia generasi muda saat ini. Melalui berbagai metode pendekatan yang sesuai dengan dunia anak muda jaman sekarang, jiwa kebangsaan itu bisa ditanamakan. Sehingga pada saatnya nanti akan tumbuh generasi-generasi bangsa yang sadar akan cinta kepada tanah air mereka, tanah air yang telah memberikan kehidupan serta telah membesarkan mereka. Ketika pada saatnya nanti calon generasi bangsa ini tumbuh menjadi seorang pemimpin, menjadi penggerak roda kehidupan bangsa, mereka akan dengan sepenuh hati bersedia mengabdikan dirinya untuk bangsanya. Meskipun mereka berada diujung dunia manapun dan dengan cara apapun itu. Sebagai pewaris, mereka bersedia untuk kembali dalam pelukan ibu pertiwi, membantu membangun negerinya serta mempertahankan warisan yang telah diberikan kepadanya. Sehingga, secara perlahan sebagai seorang pendidik saya akan menuai pemimpin-pemimpin yang benar-benar mengabdikan diri kepada bangsanya. Bukan pemimpin-pemimpin yang semata mata hanya mencari popularitas atas jabatannya.
            Dan pada akhirnya sebagai seorang guru, terkadang memang harus berada di barisan paling depan demi memberikan contoh kepada anak didiknya, namun tidak jarang juga mereka berada di barisan belakang untuk mendorong anak didiknya menggapai cita-cita yang diimpikan, atau mungkin malah berjalan beriringan dengan anak didiknya dan berperan sebagai teman bertukar pikiran yang baik. Mungkin seorang guru tidak memiliki tanda jasa apapun, namun seorang guru mampu melakukan perubahan pada suatu bangsa hanya dengan menanamkan bibit-bibit karakter pada setiap calon generasi bangsa. Mungkin juga, hanya ini yang bisa saya persembahkan kepada negeri yang setiap tetes airnya menghentikan dahaga, setiap hembusan anginnya mengijinkan saya untuk bernafas dan setiap jengkal tanahnya menumbuhkan sumber energi.

mungkin tidak seberapa, tapi paling tidak saya sudah berusaha...
menulis memang bukan hal baru bagi saya, tapi saya masih tergolong amatiran dalam hal ini..
terutama pemadatan ide,
masih amburadul...
Indonesia punya jutaan rakyat yang bisa menulis, menuangkan jutaan ide dalam selembar kertas..
saya hanya satu dari sekian yang sedikit beruntung karena punya minat menulis..
meskipun tulisan saya belum sepenuhnya bisa diakui..
dalam lomba ini, TUHAN belum ngasih ijin buat jadi yang terbaik.. TUHAN masih mau melihat seberapa tangguh mental saya untuk menghadapi rintanganNYA..
jadi...

I NEVER GIVE UP TO TRY AGAIN... YoYo & CiCi emoticon
I have next more big project until December this year,,,
GO.....GO......GO......
Tuzki Rabbit emoticon

2 comments: